Artikel dalam blog ini adalah karya asli penulis. Beberapa artikel pernah penulis unggah diblog yang lain sebelumnya, yang pada saat ini blog tersebut telah penulis hapus. Disamping itu, sebagian juga merupakan pindahan tulisan dari web geo.fis.unesa.ac.id mengingat keterbatasan space pada web tersebut. Pembaca diijinkan untuk menyitir artikel dalam blog ini, tetapi wajib mencantumkan nama blog ini sebagai sumber referensi untuk menghindari tindakan plagiasi. Terimakasih

Saturday, November 8, 2014

Partikel atmosfer yang dapat berpengaruh terhadap kualitas data citra satelit


Keberadaan partikel-partikel atmosferik sangat penting diperhatikan dalam penginderaan jauh. Akumulasi partikel di atmosfer memberikan pengaruh pada kualitas sebuah data citra satelit. Partikel-partikel atmosferik tersebut ada yang bersifat permanen, namun ada pula yang bersifat berubah-ubah. Berikut adalah beberapa partikel – partikel “penghuni” atmosfer bumi. Kelompok pertama merupakan partikel yang bersifat permanen, sedangkan kelompok kedua merupakan partikel yang keberadaanya tidak menentu. Angka yang saya tulis dibelakangnya adalah perkiraan persentase jumlahnya di atmosfer.

Nitrogen (N2)                         78. 084                      
Oxygen (O2)                           20. 948                      
Argon (Ar)                             0.934             
Carbon dioxide (CO2)           0.033
Neon (Ne)                              18.18 x 10-4               
Helium (He)                           5.24 x 10-4                 
Krypton (Kr)                          1.14 x 10-4                 
Xenon (Xe)                             0.089 x 10-4               
Hydrogen (H2)                       0.5 x 10-4
Methane (CH4)                       1.5 x 10-4
Nitrous Oxide (N2O)             0.27 x 10-4
Carbon Monoxide (CO)        0.19 x 10-4

Water Vapor (H2O)               0. 04
Ozone (O3)                             12 x 10-4
Sulfur dioxide (SO2)b            0.001 x 10-4
Nitrogen dioxide (NO2)        0.001 x 10-4
Ammonia (NH3)                     0.001 x 10-4
Nitric oxide (NO)                   0.0005 x 10-4
Hydrogen sulfide (H2S)        0.00005 x 10-4

Partikel-partikel atmosferik tersebut memberikan pengaruh terhadap perjalanan gelombang elektromagnetik menuju sensor satelit. Selain itu, partikel tersebut juga mempengaruhi jumlah energi yang mampu kembali ke sensor. Baca artikel ini hamburan partikel atmosferik.
Perjalanan gelombang elektromagnetik menuju sensor satelit. Sumber gambar : Moreno, 2007

Sebagai contoh, sekumpulan uap air akan dapat menutupi area di bawahnya, sehingga tidak nampak pada citra. Uap air yang tipis juga sering membuat data visual citra nampak kurang jelas.
Dalam pemanfaatan data citra, pengaruh partikel atmosferik tersebut dapat dikurangi dengan menggunakan algoritma-algoritma koreksi atmosferik. 


Sumber :
Moreno, J., 2007. Atmospheric Corrections and parameter retrieval.  Lecture D1lb2. Advanced training course on land remote sensing