Algoritma yang sering digunakan dalam analisis penutup
lahan vegetasi adalah dengan menggunakan indeks vegetasi. Indeks Vegetasi
adalah pengukuran optis tingkat kehijauan (greenness) kanopi vegetasi,
sifat komposit dari klorofil daun, luas daun, struktur dan tutupan kanopi
vegetasi (Huete, 2011).
Indeks vegetasi telah banyak digunakan dalam berbagai
penelitian tentang vegetasi skala global. Indeks Vegetasi dapat secara efektif
digunakan untuk pemetaan kekeringan, penggurunan (desertifikasi) dan
penggundulan hutan (Horning, 2010).
Beberapa algoritma indeks vegetasi adalah seperti
dibawah ini.
a.
Simple Ratio (SR)
Algoritma Simple Ratio (Liang, 2004) diuraikan
sebagai berikut :
SR= Pn / Pr
Keterangan :
SR : Simple Ratio
Pn : Nilai spectral saluran Near Infrared
Pr : Nilai spectral saluran Red
b.
Normalized Difference Vegetation Index (NDVI)
Algoritma NDVI banyak digunakan untuk berbagai
aplikasi terkait vegetasi. NDVI memiliki efektivitas untuk memprediksi sifat
permukaan ketika kanopi vegetasi tidak terlalu rapat dan tidak terlalu jarang
(Liang, 2004). Algoritma NDVI (Landgrebe, 2003) diuraikan sebagai berikut :
NDVI= NIR-R / NIR+R
Keterangan :
NIR : Nilai spektral saluran Near Infrared
R : Nilai spektral saluran Red
c.
Enhanced Vegetation Index (EVI)
Algoritma EVI diformulasi untuk meningkatkan algoritma
NDVI dan ditujukan untuk pengolahan index vegetasi pada citra MODIS. Algoritma
ini mirip dengan algoritma NDVI dengan penambahan formulasi untuk koreksi efek
gangguan radiometric dari atmosfer dan dari dalam kanopi. Algoritma EVI
(Horning, 2010) diuraikan sebagai berikut
EVI= G ((NIR-R) / (NIR+C1*R-C2*B+L))
Keterangan :
G
: Gain Factor, G = 2.5
NIR
: Nilai spectral saluran Near Infrared
R
: Nilai spectral saluran Red
B
: Nilai spectral saluran Biru
C1
: Atmosferic Aerosol Resistance, C1 = 6
C2
: Atmosferic Aerosol Resistance, C2 = 7.5
d.
Principle Component Analysis (PCA)
Algoritma PCA yang telah terstandarisasi sering
disebut dengan Tasseled Cap Transformation. Tasseled Cap diformulasikan
untuk pengolahan pada data citra yang berasal dari sensor yang berbeda.
Algoritma ini dapat digunakan untuk pengolahan citra yang diambil pada waktu
yang berbeda pada tahun yang sama atau citra dengan area yang berbeda (Horning,
2010).
e.
Vegetation Condition Indeks (VCI)
Penutup lahan dan penggunaan lahan dapat berubah dari
waktu ke waktu. Perubahan penutup lahan dan penggunaan lahan mengakibatkan
perubahan rasio energy yang perpantulkan menuju sensor. Penilaian tutupan lahan
pada satu waktu dapat diturunkan melalui algoritma indeks vegetasi dari data
citra. Pada citra multi temporal informasi perubahan penutup lahan vegetasi
dapat diturunkan dengan memperbandingkan nilai indeks vegetasi dari kedua citra
tersebut. Algoritma yang dapat digunakan dalam pembandingan nilai indeks
vegetasi tersebut adalah indeks kondisi vegetasi (Vegetation Condition
Index) (Liang, 2004). Formulasi dari algoritma indeks kondisi vegetasi
dapat diuraikan sebagai berikut.
VCI= ( NDVIi-NDVImin)
/ (NDVImax-NDVImin )
Keterangan :
NDVIi
: Nilai NDVI saat ini
NDVImax
: Nilai NDVI terbesar
NDVImin
: Nilai NDVI terkecil
Daftar Pustaka
Horning,
N., Robinson, J.A., Sterling, E.J., Turner, W., Spector, S., 2010. Remote
Sensing for Ecology and Conservation. Oxford University Press, New
York.
Huete,
A., Didan, K., Leeuwen, W.V., Miura, T., Glenn, E., 2011.. MODIS
Vegetation Indices. Land Remote Sensing and Global Environmental
Change. Springer. New York
Landgrebe,
D.A., 2003. Signal Theory Methods In Multispectral Remote Sensing.
John Willey & Sons Inc.. New Jersey.
Liang,
S. 2004. Quantitative Remote Sensing of Land Surface. John Willey
& Sons Inc.. New Jersey.